Senin, 16 Juni 2014

Bentuk - Bentuk utama dalam terapi


Terapi Supportive : Suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.

Psikoterapi suportif (atau supresif atau non spesifik)Tujuan psikoterapi jenis ini ialah:
  1. Menguatkan daya tahan mental yang dimilikinya
  2. Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. ( Maramis, 2005)
  3. Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan (Anonym , 2001)
  4. Mengevaluasi situasi kehidupan pasien saat ini, beserta kekuatan serta kelemahannya, untuk selanjutnya membantu pasien  melakukan perubahan realistik apa saja yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik (Tomb, 2004). 
Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai berikut:
·         Ventilasi atau kataris
·         Persuasi atau bujukan (persuasion)
·         Sugesti
·         Penjaminan kembali ( reassurance)
·         Bimbingan dan penyuluhan
·         Terapi kerja
·         Hipno-terapi dan narkoterapi
·         Psikoterapi kelompok
·         Terapi prilaku

Terapi Reeducative : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri.

Terapi Reconstuctive : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknaya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.

Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain :
Psikoanalisa freud dan Psikoanalisa non freud psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa dengan cara : asosiasi bebas, analisis mimpi, hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi kelompok analitik. 1. Beberapa jenis psikoterapi suportif semua dokter kiranya harus dapat melakukan psikoterapi suportif jenis katarsis, persuasi, sugesti, penjaminan kembali, bimbingan dan penyuluhan (konseling) kembali memodifikasi tujuan dan membangktikan serta memprgunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara psikoterapi reduktif antara lain :
-          Terapi hubungan antar manusi (relationship therapy)
-          Terapi sikap (attitude therapy)
-          Terapi wawancara ( interview therapy)
-          Analisan dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer)
-          Konseling terapetik
-          Terai case work
-          Reconditioning
-          Terapi kelompok yang reduktif
-          Terapi somatic

Dapus :
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoterapi
Buku Psikologi Klinis, Suprapti Slamet I.S- Sumarmo Markam. 

PERBEDAAN ANTARA KONSELING DENGAN PSIKOTERAPI

  1. Konseling
                Menurut Galdding konseling berlangsung dalam jangka waktu yang relative singkat, bersifat antar pribadi, sesuai dengan teori – teori yang ada, dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya serta sesuai dengan etika dan aturan – aturan yang ada yang berpusat pada pemberian bantuan kepada orang – orang yang pada dasarnya mengalami gangguan psikologis agar orang – orang yang menyimpang dan mengalami masalah situasional dapat kembali normal.
Konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan yang  berkenaan dengan pengetasan masalah dan fasilitas perkembangan individu. Hubungan dalam konseling berbeda dengan situasi, hubungan dalam konseling ditandai :
1.       Hubungan yang bersifat unik dan umum.
2.       Adanya keseimbangan obyektifitas dan subyektifitas.
3.       Adanya keseimbangan unsur kognitif dan konatif.
4.       Adanya keseimbangan antara kesamar – samaran dan kejelasan.
5.       Adanya keseimbangan tanggung jawab.

B.      Psikoterapi

Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche” yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membantu anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu – isu daam kehidupan anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian (Hariyanto, 2010).

C.      Perbedaan Konseling dengan psikoterapi

Menurut Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan perbedaan konseling dengan psikoterapi bahwa :
1.       Konseling ditandai dengan adanya terminologi seperti : “educational, vocational, supportive, situational, problem solving, conscious awareness, normal, present time dan short time”
2.       Psikoterapi ditandai dengan : “supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, neurotic and other servere emotional problem dan long term”
  
Menurut Pallone (1977)dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson dan Rudolph menyimpulkan bahwa :
KONSELING UNTUK
PSIKOTERAPI UNTUK
1.    Klien
1.    Pasien
2.    Gangguan yang kurang serius
2.    Gangguan yang serius
3.    Masalah: Jabatan, Pendidikan, dsb
3.    Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
4.    Berhubungan dengan pencegahan
4.    Berhubungan dengan penyembuhan
5.    Lingkungan pendidikan dan non medis
5.    Lingkungan medis
6.    Berhubungan dengan kesadaran
6.    Berhubungan dengan ketidaksadaran
7.    Metode pendidikan
7.    Metode penyembuhan

·                Konseling
1.      Berpusat pandangan masa kini dan masa yang akan datang melihat dunia klien.
2.      Klien tidak dianggap sakit mental dan hubungan antara konselor dan klien itu sebagai temen yaitu mereka bersama – sama melakukan usaha untuk tujuan – tujuan tertentu, terutama bagi orang yang ditangani tersebut.
3.      Konselor mempunyai nilai – niali dan sebagainya, tetapi tidak akan memaksakannya kepada individu yang dibantunya konseling berpusat pada pengubahan tingkah laku, teknik-teknik yag dipakai lebih bersifat manusiawi.
4.      konselor bekerja dengan individu yang normal yang sedang mengalami masalah.

·                                                                Psikoterapi
1.                                     Berpusat pandang pada masa yang lalu-melihat masa kini individu,
2.                                     klien dianggap sakit mental.
3.             klien dianggap sebagai orang sakit dan ahli psikoterapi (terapis) tidak akan pernah meminta orang yang ditolongnya itu untuk membantu merumuskan tujuan-tujuan,
4.                                     Terapis berusaha memaksakan nilai-nilai dan sebagainya itu kepada orang yang ditolongnya.
5.             Psikoterapis berpusat pada usaha pengobatan teknik-teknik yang dipakai adalah yang telah diresepkan,
6.             terapi bekerja dengan “dunia dalam” dari kehidupan individu yang sedang mengalami masalah berat, psikologi dalam memegang peranan.
Dapus :
http://www.scribd.com/doc/52277165/Definisi-Konseling-Menurut-Para-Ahli-Serta- Analisisnya
http://id.wikipedia.org/wiki/Konseling
Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia