Senin, 19 Januari 2015

Tugas Softskill tentang Data Excel mengenai Golongan Pegawai, Gaji Pegawai, dan Status


CARA :
1.       Kententuan Perkawinan didapat dari kode status, yaitu apabila kode K = kawin dan kode status T= Tidak
Rumus : =IF(B2="K";"KAWIN";"TIDAK")

2.       Jabatan Pegawai didapat dengan ketentuan
a. Jika Kode pegawai = " D",maka Jabatannya adalah "DIREKTUR"
b. Jika Kode Pegawai = " B",maka jabatannya adalah "MANAGER"
c. Jika Kode Pegawai = " S",maka Jabatannya adalah "HRD"
d. Jika Kode Pegawai = " U",maka jabatannya adalah "STAFF"
e. Jika Kode Pegawai= “ H”, maka jabatannya adalah “UMUM”
Rumus : =IF(C2="D";"DIREKTUR";IF(C2="B";"MANAGER";IF(C2="U";"UMUM";IF(C2="S";"STAFF";IF(C2="H";"HRD")))))

3. Gaji Pokok didapat dengan ketentuan :
a. Jabatan Direktur sebesar Rp. 25.000.000
b. Jabatan Manager sebesar Rp. 15.000.000
c. Jabatan Hrd sebesar Rp.10.000.000
d. Jabatan Staff sebesar RP. 7.500.000
d. Jabatan Umum sebesar Rp. 5.000.000
Rumus : =IF(F2="DIREKTUR";25000000;IF(F2="MANAGER";15000000;IF(F2="HRD";1000000;IF(F2="STAFF";7500000;IF(F2="UMUM";5000000)))))


4.Tunjangan Pegawai hanya diberikan pada Jabatan Pimpinan atau Manager sebesar 10% dari gaji pokok.
Rumus : =IF(OR(F3="DIREKTUR";F3="MANAGER";F3="UMUM";F3="HRD";F3="STAFF");10%*G3;0)

5. tunjangan anak diberikan pada seluruh karyawan yang mempunyai anak masing - masing sebesar 5% dari Gaji pokok ( maksimal 2 anak )
Rumus : =IF(D2=1;D2*5%*G2;IF(D2=2;D2*5%*G2;0))

6. Hitungan gaji terima untuk setiap karyawan.
Rumus :=SUM(G2;H2;I2) 


Senin, 29 Desember 2014

Kecerdasan Buatan


Kecerdasan Buatan adalah salah satu cabang Ilmu pengetahuan berhubungan dengan pemanfaatan mesin untuk memecahkan persoalan yang rumit dengan cara yang lebih manusiawi. Hal Ini biasanya dilakukan dengan mengikuti/mencontoh karakteristik dan analogi berpikir dari kecerdasan/Inteligensia manusia, dan menerapkannya sebagai algoritma yang dikenal oleh komputer. Dengan suatu pendekatan yang kurang lebih fleksibel dan efisien dapat diambil tergantung dari keperluan, yang mempengaruhi bagaimana wujud dari perilaku kecerdasan buatan. AI biasanya dihubungkan dengan Ilmu Komputer, akan tetapi juga terkait erat dengan bidang lain seperti Matematika, Psikologi, Pengamatan, Biologi, Filosofi, dan yang lainnya. Kemampuan untuk mengkombinasikan pengetahuan dari semua  bidang ini pada akhirnya akan bermanfaat bagi kemajuan dalam upaya menciptakan suatu kecerdasan buatan.
            Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF).
            Contoh lain implementasinya adalah tes kepribadian. aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik.Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak bisa menggantikan seorang ahli karena dia pakar di bidangnya. Aplikasi sistem pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang di-input oleh seorang programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah selalu dikembangkan. Tools yang disediakan oleh Visual Basic.NET 2008 sudah sangat mengakomodir dalam proses pembuatan aplikasi ini. Selain itu, Visual Basic.NET 2008 dapat dengan baik melakukan koneksi database ke sql server.
            Selain itu aplikasi kecerdasaan buatan lain adalah pada aplikasi petunjuk jalan yang bernama waze. Waze memberikan informasi dan peta berdasarkan masukan komunitas pemakainya. Informasi mengenai kecelakaan, kemacetan jalan, polisi, bahaya berdasarkan kondisi nyata yang dilaporkan para penggunanya. Pengguna Waze yang juga disebut wazers juga bisa melakukan pemutakhiran peta, pemberian nomor rumah/bangunan, penandaan lokasi secara pribadi dan langsung.
Waze juga mempunyai fasilitas ngobrol (chat), memberikan poin untuk setiap kegiatan yang dilakukan seperti menjelajah, memutakhirkan peta dan peristiwa khusus lainnya. Dengan demikian Waze adalah gabungan dari aplikasi navigasi dengan jejaring sosial dan permainan online.
Keuntungan Kecerdasan Buatan :                    
1.      Kecerdasan buatan lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami akan cepat mengalami perubahan. Hal ini dimungkinkan karena sifat manusia yang pelupa. Kecerdasan buatan tidak akan berubah sepanjang sistem komputer dan program tidak mengubahnya.
2.      Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarkan. Mentransfer pengetahuan manusia dari satu orang ke orang lain butuh proses dan waktu lama. Disamping itu suatu keahlian tidak akan pernah bisa diduplikasi secara lengkap. Sedangkan jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan tersebuat dapat ditransfer atau disalin dengan mudah dan cepat dari satu komputer ke komputer lain
3.      Kecerdasan buatan lebih murah dibanding dengan kecerdasan alami. Menyediakan layanan komputer akan lebih mudah dan lebih murah dibanding dengan harus mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama.
4.      Kecerdasan buatan bersifat konsisten. Hal ini disebabkan karena kecerdasan busatan adalah bagian dari teknologi komputer. Sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubah-ubah.
5.      Kecerdasan buatan dapat didokumentasikan. Keputusan yang dibuat komputer dapat didokumentasikan dengan mudah dengan melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.
6.      Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dibanding dengan kecerdasan alami
7.      Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih baik dibanding dengan kecerdasan alami.
Referensi :
Kristanto, Andri. 2004. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
http://ochomew.wordpress.com/2012/10/29/kecerdasan-buatan-artif 

Senin, 16 Juni 2014

Bentuk - Bentuk utama dalam terapi


Terapi Supportive : Suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.

Psikoterapi suportif (atau supresif atau non spesifik)Tujuan psikoterapi jenis ini ialah:
  1. Menguatkan daya tahan mental yang dimilikinya
  2. Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. ( Maramis, 2005)
  3. Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan (Anonym , 2001)
  4. Mengevaluasi situasi kehidupan pasien saat ini, beserta kekuatan serta kelemahannya, untuk selanjutnya membantu pasien  melakukan perubahan realistik apa saja yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik (Tomb, 2004). 
Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai berikut:
·         Ventilasi atau kataris
·         Persuasi atau bujukan (persuasion)
·         Sugesti
·         Penjaminan kembali ( reassurance)
·         Bimbingan dan penyuluhan
·         Terapi kerja
·         Hipno-terapi dan narkoterapi
·         Psikoterapi kelompok
·         Terapi prilaku

Terapi Reeducative : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri.

Terapi Reconstuctive : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknaya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.

Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain :
Psikoanalisa freud dan Psikoanalisa non freud psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa dengan cara : asosiasi bebas, analisis mimpi, hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi kelompok analitik. 1. Beberapa jenis psikoterapi suportif semua dokter kiranya harus dapat melakukan psikoterapi suportif jenis katarsis, persuasi, sugesti, penjaminan kembali, bimbingan dan penyuluhan (konseling) kembali memodifikasi tujuan dan membangktikan serta memprgunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara psikoterapi reduktif antara lain :
-          Terapi hubungan antar manusi (relationship therapy)
-          Terapi sikap (attitude therapy)
-          Terapi wawancara ( interview therapy)
-          Analisan dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer)
-          Konseling terapetik
-          Terai case work
-          Reconditioning
-          Terapi kelompok yang reduktif
-          Terapi somatic

Dapus :
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoterapi
Buku Psikologi Klinis, Suprapti Slamet I.S- Sumarmo Markam. 

PERBEDAAN ANTARA KONSELING DENGAN PSIKOTERAPI

  1. Konseling
                Menurut Galdding konseling berlangsung dalam jangka waktu yang relative singkat, bersifat antar pribadi, sesuai dengan teori – teori yang ada, dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya serta sesuai dengan etika dan aturan – aturan yang ada yang berpusat pada pemberian bantuan kepada orang – orang yang pada dasarnya mengalami gangguan psikologis agar orang – orang yang menyimpang dan mengalami masalah situasional dapat kembali normal.
Konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan yang  berkenaan dengan pengetasan masalah dan fasilitas perkembangan individu. Hubungan dalam konseling berbeda dengan situasi, hubungan dalam konseling ditandai :
1.       Hubungan yang bersifat unik dan umum.
2.       Adanya keseimbangan obyektifitas dan subyektifitas.
3.       Adanya keseimbangan unsur kognitif dan konatif.
4.       Adanya keseimbangan antara kesamar – samaran dan kejelasan.
5.       Adanya keseimbangan tanggung jawab.

B.      Psikoterapi

Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche” yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membantu anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu – isu daam kehidupan anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian (Hariyanto, 2010).

C.      Perbedaan Konseling dengan psikoterapi

Menurut Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan perbedaan konseling dengan psikoterapi bahwa :
1.       Konseling ditandai dengan adanya terminologi seperti : “educational, vocational, supportive, situational, problem solving, conscious awareness, normal, present time dan short time”
2.       Psikoterapi ditandai dengan : “supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, neurotic and other servere emotional problem dan long term”
  
Menurut Pallone (1977)dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson dan Rudolph menyimpulkan bahwa :
KONSELING UNTUK
PSIKOTERAPI UNTUK
1.    Klien
1.    Pasien
2.    Gangguan yang kurang serius
2.    Gangguan yang serius
3.    Masalah: Jabatan, Pendidikan, dsb
3.    Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
4.    Berhubungan dengan pencegahan
4.    Berhubungan dengan penyembuhan
5.    Lingkungan pendidikan dan non medis
5.    Lingkungan medis
6.    Berhubungan dengan kesadaran
6.    Berhubungan dengan ketidaksadaran
7.    Metode pendidikan
7.    Metode penyembuhan

·                Konseling
1.      Berpusat pandangan masa kini dan masa yang akan datang melihat dunia klien.
2.      Klien tidak dianggap sakit mental dan hubungan antara konselor dan klien itu sebagai temen yaitu mereka bersama – sama melakukan usaha untuk tujuan – tujuan tertentu, terutama bagi orang yang ditangani tersebut.
3.      Konselor mempunyai nilai – niali dan sebagainya, tetapi tidak akan memaksakannya kepada individu yang dibantunya konseling berpusat pada pengubahan tingkah laku, teknik-teknik yag dipakai lebih bersifat manusiawi.
4.      konselor bekerja dengan individu yang normal yang sedang mengalami masalah.

·                                                                Psikoterapi
1.                                     Berpusat pandang pada masa yang lalu-melihat masa kini individu,
2.                                     klien dianggap sakit mental.
3.             klien dianggap sebagai orang sakit dan ahli psikoterapi (terapis) tidak akan pernah meminta orang yang ditolongnya itu untuk membantu merumuskan tujuan-tujuan,
4.                                     Terapis berusaha memaksakan nilai-nilai dan sebagainya itu kepada orang yang ditolongnya.
5.             Psikoterapis berpusat pada usaha pengobatan teknik-teknik yang dipakai adalah yang telah diresepkan,
6.             terapi bekerja dengan “dunia dalam” dari kehidupan individu yang sedang mengalami masalah berat, psikologi dalam memegang peranan.
Dapus :
http://www.scribd.com/doc/52277165/Definisi-Konseling-Menurut-Para-Ahli-Serta- Analisisnya
http://id.wikipedia.org/wiki/Konseling
Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia

Senin, 10 Juni 2013

Pengertian Stress dan beberapa penyebabnya

1.  Pengertian Stress
       Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit. Stres membuat tubuh untuk memproduksi hormon adrenaline yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Stres ringan yang berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir dan berusaha lebih cepat dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup sehari – hari. Stres ringan bisa merangsang dan memberikan rasa lebih bergairah dalam kehidupan yang biasanya memobsankan dan rutin. Tetapi stres yang terlalu banyak dan berkelanjutan, bila tidak ditanggulagi, akan berbahaya bagi kesehatan.
Menurut Walter Canon memberikan deskripsi mengenai bagaimana reaksi tubuh terhadap suatu peristiwa yang mengancam. Ia menyebutkan reaksi tersebut sebagai fight – or – fight response karena respon fisiologis mempersiapkan individu untuk menghadapi atau menghindari situasi yang mengancam tersebut.
Menurut Selye mempelajari akibat yang diperoleh bila stress terus – menurus muncul. Ia mengembangkan istilah General Adaptation Syndrome (GAS) yang terdiri atas rangkaian tahapan reaksi fisiologis terhadap stress yaitu :
a.     Fase reaksi yang mengejutkan (alram reaction)
Pada fase ini individu secara fisiologis merasakan adanya ketidak beresan seperti jantungnya berdegup, keluar keringat dingin, muka pucat, leher tegang. Nadi bergerak cepat, dsb. Fase ini merupakan pertanda awal orang terkena stress.
b.     Fase perlawanan (Stage of resistence)
Pada fase ini tubuh membuat mekanisme perlawanan pada stress, sebab pada tingkat tertentu, stress akan membahayakan. Tubuh dapat mengalami disfungsi, bila stress dibiarkan berlarut – larut. Selama masa perlawanan tersebut, tubuh harus cukup tersuplai oleh gizi yang seimbang, karena tubuh sedang melakukan kerja keras.
c.     Fase keletigan (Stage of Exhaustion)
Fase disaat orang sudah tak mampu lagi melakukan perlawanan. Akibat yang parah bila seseoran sampai pada fase inni adalah penyakit yang dapat menyerang bagian – bagoan tubuh yang lemah.
2.  Gejala – gejala stress :
a.     Menjadi mudah tersinggung dan marah terhadap teman, keluarga, dan kolega.
b.     Bertindak secara agresif dan defensif.
c.     Merasa selalu lelah.
d.     Sukar konsentrasi atau menjadi pelupa.
e.     Palpitasi atau jantung berdebar – debar.
f.        Otot – otot tegang.
g.     Sakit kepala, perut dan diare.
3.  Tipe – tipe Stress Psikologis
Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis, yaitu :
a.     Frustasi
Frustasi muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu hal / tujuan. Frustasi ada yang bersifat instrinsik (cacat badan dan kegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan, bencana alam, kematian orang yang dicintai, krisis ekonomi, pengangguran, perselingkuhan, dan lain – lain).
b.     Konflik
Konflik ditimbulkan karena ketidak mampuan memilih atau lebih macam keinginan, kebutuhan, atau tujuan. Bentuk konflik digolongkan menjadi tiga bagian approach – approach conflict, approach – avoidant conflict, avoidant – avoidant conflict.
c.     Tekanan
Tekanan timbul dari tuntutan sehari – hari. Tekanan dapat berasal dari dalam diri individu dan tekanan juga berasal dari luar diri individu.
d.     Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi ketika individu merasakan kekhawatiran / kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk.
4.  Komplikasi Stress
a.     Tekanan darah tinggi dan serangan jantung.
b.     Sakit mental, hysteria.
c.     Gangguan makan seperti hilang nafsu makan atau terlalu banyak makan.
d.     Tidak bisa tidur (insomnia).
e.     Migren/kepala pusing
f.        Sakit maag.
g.     Serangan asma yang tambah berat.
h.     Ruam kulit.
5.  Penyebab Stress
Kejadian hidup sehari – hari baik gembira dan sedih seperti :
a.     Menikah / mempunyai anak.
b.     Mulai tempat kerja baru/ pindah rumah / emigrasi.
c.     Kehilangan orang yang dicintai baik karena meninggal atau bercerai
d.     Masalah hubungan pribadi
e.     Pelajaran sekolah maupun pekerjaan yang membutuhkan jadwal waktu yang ketat, dan atau bekerja dengan ataan yang keras dan kurang pengertian
f.        Lingkungan seperti terlalu ramai, terlalu banyak orang atau terlalu panas dalam rumah atau tempat kerja
g.     Masalah keuangan seperti hutan dan pengeluaran diluar kemampuan.
h.     Kurang percaya diri, pemalu
i.         Perasaan negatif seperti rasa bersalah dan tidak tahu cara pemecahannya, frustasi

j.         Tidak dapat bergaul, kurang dukungan kawan.