1. Pengertian
Stress
Stress adalah reaksi tubuh terhadap
situasi yang tampak berbahaya atau sulit. Stres membuat tubuh untuk memproduksi
hormon adrenaline yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Stres merupakan
bagian dari kehidupan manusia. Stres ringan yang berguna dan dapat memacu
seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir dan berusaha lebih cepat
dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup sehari – hari. Stres ringan
bisa merangsang dan memberikan rasa lebih bergairah dalam kehidupan yang
biasanya memobsankan dan rutin. Tetapi stres yang terlalu banyak dan
berkelanjutan, bila tidak ditanggulagi, akan berbahaya bagi kesehatan.
Menurut Walter
Canon memberikan deskripsi mengenai bagaimana reaksi tubuh terhadap suatu
peristiwa yang mengancam. Ia menyebutkan reaksi tersebut sebagai fight – or –
fight response karena respon fisiologis mempersiapkan individu untuk menghadapi
atau menghindari situasi yang mengancam tersebut.
Menurut Selye
mempelajari akibat yang diperoleh bila stress terus – menurus muncul. Ia
mengembangkan istilah General Adaptation Syndrome (GAS) yang terdiri atas
rangkaian tahapan reaksi fisiologis terhadap stress yaitu :
a. Fase reaksi yang mengejutkan (alram reaction)
Pada fase ini individu secara
fisiologis merasakan adanya ketidak beresan seperti jantungnya berdegup, keluar
keringat dingin, muka pucat, leher tegang. Nadi bergerak cepat, dsb. Fase ini
merupakan pertanda awal orang terkena stress.
b. Fase perlawanan (Stage of resistence)
Pada fase ini tubuh membuat
mekanisme perlawanan pada stress, sebab pada tingkat tertentu, stress akan
membahayakan. Tubuh dapat mengalami disfungsi, bila stress dibiarkan berlarut –
larut. Selama masa perlawanan tersebut, tubuh harus cukup tersuplai oleh gizi
yang seimbang, karena tubuh sedang melakukan kerja keras.
c. Fase keletigan (Stage of Exhaustion)
Fase disaat orang sudah tak mampu
lagi melakukan perlawanan. Akibat yang parah bila seseoran sampai pada fase
inni adalah penyakit yang dapat menyerang bagian – bagoan tubuh yang lemah.
2. Gejala –
gejala stress :
a. Menjadi mudah tersinggung dan marah terhadap
teman, keluarga, dan kolega.
b. Bertindak secara agresif dan defensif.
c. Merasa selalu lelah.
d. Sukar konsentrasi atau menjadi pelupa.
e. Palpitasi atau jantung berdebar – debar.
f.
Otot – otot
tegang.
g. Sakit kepala, perut dan diare.
3. Tipe – tipe
Stress Psikologis
Menurut Maramis (1990) ada empat
tipe stress psikologis, yaitu :
a. Frustasi
Frustasi muncul karena adanya
kegagalan saat ingin mencapai suatu hal / tujuan. Frustasi ada yang bersifat instrinsik (cacat badan dan kegagalan
usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan,
bencana alam, kematian orang yang dicintai, krisis ekonomi, pengangguran,
perselingkuhan, dan lain – lain).
b. Konflik
Konflik ditimbulkan karena ketidak
mampuan memilih atau lebih macam keinginan, kebutuhan, atau tujuan. Bentuk
konflik digolongkan menjadi tiga bagian approach
– approach conflict, approach –
avoidant conflict, avoidant –
avoidant conflict.
c. Tekanan
Tekanan timbul dari tuntutan sehari
– hari. Tekanan dapat berasal dari dalam diri individu dan tekanan juga berasal
dari luar diri individu.
d. Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi
ketika individu merasakan kekhawatiran / kegelisahan, ketegangan, dan rasa
tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu
yang buruk.
4. Komplikasi
Stress
a. Tekanan darah tinggi dan serangan jantung.
b. Sakit mental, hysteria.
c. Gangguan makan seperti hilang nafsu makan atau
terlalu banyak makan.
d. Tidak bisa tidur (insomnia).
e. Migren/kepala pusing
f.
Sakit maag.
g. Serangan asma yang tambah berat.
h. Ruam kulit.
5. Penyebab
Stress
Kejadian hidup sehari – hari baik
gembira dan sedih seperti :
a. Menikah / mempunyai anak.
b. Mulai tempat kerja baru/ pindah rumah /
emigrasi.
c. Kehilangan orang yang dicintai baik karena
meninggal atau bercerai
d. Masalah hubungan pribadi
e. Pelajaran sekolah maupun pekerjaan yang
membutuhkan jadwal waktu yang ketat, dan atau bekerja dengan ataan yang keras
dan kurang pengertian
f.
Lingkungan
seperti terlalu ramai, terlalu banyak orang atau terlalu panas dalam rumah atau
tempat kerja
g. Masalah keuangan seperti hutan dan pengeluaran
diluar kemampuan.
h. Kurang percaya diri, pemalu
i.
Perasaan
negatif seperti rasa bersalah dan tidak tahu cara pemecahannya, frustasi
j.
Tidak dapat
bergaul, kurang dukungan kawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar